Polemik Program Profesi Akuntansi dan Ujian CA Vs Betapa Mahalnya Pendidikan di UI - Personal Experience

Kuliah di UI, tidak seindah seperti yang dibayangkan orang pada umumnya.
Entah kenapa, yang saya rasakan, kuliah di UI itu semakin lama semakin mahal.
Padahal UI menyandang nama universitas NEGERI.
Apa karena merasa punya reputasi baik di Indonesia, maka bisa memiliki bargaining supply power yang besar?

Kejadian yang saya alami terkait mahalnya kuliah di UI yang tidak sebanding dengan fasilitas yang ditawarkan membuat saya merasa harus menulis ini.
Dengan harapan, ada perbaikan ke depannya.

Jadi, permasalahan ini timbul ada hubungannya antara program profesi akuntansi dan CA.

CA stands for Chartered Accountant.
Bagi yang tidak tahu CA, secara singkat, CA adalah sebuah profesi dimana orang yang memiliki gelar CA memiliki kredibilitas untuk mentake over responsibility financial statement of the Company, so the responsibility can be substituted to this person who have CA.
Mirip-mirip CPA lah.
CPA stands for Certified Public Accountant.
Bedanya kalo CA biasanya dia independen or punya KANTOR AKUNTAN sendiri or professionally hired by company to have duty like I mentioned earlier.
Sedangkan kalau CPA itu sudah pasti work in Kantor Akuntan Publik. Ada juga sih yang independen.
Kalau mau lebih jelasnya, bisa lah di google atau cek di website IAI or IAPI.

Singkat kata, orang yang berprofesi di bidang akuntansi akan dianggap memiliki kredibilitas lebih jika memiliki CA.
Dulu, kita mengenal Akuntan Beregister Negara. Yang kalau kita kuliah profesi akuntansi, kita akan memperoleh gelar Ak.
Dulu, orang yang punya gelar Ak, itu keren.
Tapi sekarang, semenjak muncul CA, Ak sudah tidak terlalu dianggap lagi.
Dan sangat-sangat bias sekali antara kedua gelar ini, menurut saya.

Kenapa saya bisa bilang begitu.
Karena saya angkatan pertama yang mengalami polemik ini.

Saya ingat sekali tahun 2013 waktu rencana CA mau masuk Indonesia, partner di kantor saya sudah memiliki gelar itu secara cuma-cuma, karena dia dituakan dan dianggap sudah memiliki seluruh kriteria untuk menyandang gelar itu. Well, indeed.
Kemudian, tahun 2014, muncul informasi bahwa bagi mereka yang memiliki gelar Ak, bisa di upgrade ke CA asal punya persyaratan pengalaman kerja di bidang akuntansi (selama 2 atau 3 tahun, please check to IAI website).

Kemudian saya daftar lah program profesi akuntansi, dengan harapan, ketika lulus, bisa langsung dapat CA.
Program profesi UI dibuka 2 gelombang.
Dan saya adalah gelombang pertama.
Sosialisasi mengenai program profesi dan CA itu dilakukan setelah gelombang pertama membayar biaya pendidikan, namun sebelum pembayaran gelombang kedua.
Dikatakan lah dengan mudahnya, bahwa sekarang untuk memperoleh gelar CA, tidak harus ikut PPak, dan untuk memperoleh gelar Ak, harus lulus ujian CA.
Dengan posisi saat itu, saya sudah membayar Rp16 juta.
UI sama sekali tidak memberikan opsi yang baik sama sekali.
They say, "silahkan jika ingin mundur". Enak sekali berkata seperti itu, dengan posisi kita sudah membayar biaya pendidikan, dan the rest of people still have no idea what's going on.

Selain itu, kami juga diberitahu bahwa untuk bisa memakai gelar Ak, selain harus memenuhi persyaratan jam terbang, juga harus lulus Ujian CA.
Padahal di Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 25/PMK.01/2014, itu pakai ataaaauuu

Detail PMK lihat disini: Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 25/PMK.01/2014

Dan yang diiklankan di website baru-baru ini (I mean, iklan ini belum ada waktu saya daftar) adalah seperti ini:

Details in this link: http://www.fe.ui.ac.id/index.php/akademik/program-pascasarjana-a-magister/maksi-ppak

Jadi kalau dari UI, seperti bertentangan dengan PMK nya. Kalau dari iklan di website, untuk dapat gelar Ak, harus lulus ujian CA dulu. Padahal itu dua hal yang berbeda (don't look the professional hour ya, itu udah mandatory, ini yang kita bicarakan yang pakai atau peraturannya).
So, kesimpulannya, bukannya kalau kita sudah lulus pendidikan profesi, kita berhak dapat gelar Ak, terlepas dari kita sudah lulus ujian CA atau tidak (because that's two different thing).
But why the information different from the regulation?


Continue to other matters:

FYI, pembayaran program profesi itu totalnya Rp26 juta. Semester pertama Rp11juta + biaya gedung Rp5 juta, semester kedua Rp11 juta, total Rp 26juta.
Dibandingkan dengan Trisakti dan Atmajaya yang notabene kampus swasta, biaya mereka semua dibawah Rp20juta dan di Trisakti, FREE ujian CA (dan free dinner lagi yang kuliah malam).

FYI again, biaya ujian CA itu Rp 1jt per subject.
Dan ada 7 subject, which means untuk bisa memperoleh gelar CA, harus mengeluarkan uang sebanyak Rp7 juta, dan apabila mengulang, maka harus bayar Rp500 ribu per subject yang mengulang.
Sedangkan kalau dibundling dengan paket UI, maka biaya ujian CA menjadi Rp500 ribu, dan kalau mengulang Rp 250 ribu.
Namun karena kolektif, apa kampus dan IAI bisa seenaknya mengubah-ngubah peraturan yang sebenarnya basic rules and agreement nya saja kita tidak tahu.

Ya sudahlah, kami yang terlanjur terjebak dengan program profesi dan mencoba mengikuti "kebijakan" kampus.
Jadi begini ceritanya, Ujian CA itu diadakan 4 kali setahun.
Dan angkatan kami sudah mengikuti ujian yang pertama yaitu di bulan Januari.
Pada bulan itu, dari 7 subjek yang diujikan, kami baru mempelajari 4 subjek, sehingga kami juga mengikuti ujian hanya 4 subjek.
Namun, banyak yang tidak lulus, maka dari  itu, kami harus ikut ujian mengulang di bulan April.
Akan tetapi, dikarenakan informasi pendaftaran yang sangat mepet, entah kenapa, dari UI bilang, pendaftaran kolektif ujian CA untuk UI hanya untuk Januari dan Juli (jika ingin mendapat priviliege).

Privielege apa sih sebenarnya?
Informasi tersebut juga simpang siur.
Jadi dari sekretariat PPAk bilang, jika daftar sendiri ke IAI, maka untuk ujian mengulang bayar 500rb, tapi orang IAI bilang tetap Rp1juta.
Sedangkan kalau kita ujian kolektif, kita hanya diberi kesempatan ujian di bulan Januari dan Juli untuk tahun ini.
Lalu bagaimana kalau kita sudah lulus di bulan Juli, lalu (amin-amit), ujian CA kita masih ada yang tidak lulus?
Berarti kita harus mendaftar sendiri ke IAI, dengan biaya normal?

This is the information that we got just today:


And the original schedule CA exam from IAI:

I still don't get it what my campus wants dengan hanya memberi kesempatan ujian kolektif 2x, padahal sebenarnya kita punya kesempatan 4 kali ujian di tahun ini.

Sebagai universitas negeri, yang bisa dikatakan terdepan, apakah tidak ingin melihat mahasiswa nya berhasil?
Apalagi ujian CA termasuk angkatan pertama di angkatan saya.
Jika tingkat keberhasilan mahasiswa UI menempuh ujian CA banyak, maka bukankah UI yang diuntungkan?
Terlebih lagi, dengan biaya pendidikan profesi termasuk termahal di antara kampus-kampus ternama, padahal UI termasuk Universitas Negeri, kenapa untuk mengurus administrasi yang menguntungkan bagi pihak kampus dan mahasiswanya, sepertinya sulit sekali? Apa kendalanya?

Di kampus lain, seperti di Trisakti, sekretariat mereka mengurus ujian CA mahasiswa nya sampai mereka lulus, dengan biaya gratis (include dalam biaya pendidikan profesi + free dinner lagi).

Apakah biaya yang dikeluarkan mahasiswa UI masih belum cukup untuk menyandang ijazah dan gelar Universitas Negeri Ternama di Indonesia, yaitu Universitas Indonesia?

Ya, kami angkatan pertama, bisa dikatakan masih uji coba.
Bahkan dari IAI pun belum punya modul untuk ujian CA.
Pelatihan CA pun belum ada di IAI.
Saya juga memahami pendidikan profesi dan ujian CA diselenggarakan oleh dua institusi yang berbeda.
Namun apakah mereka tidak bisa bekerja sama, menentukan tolak ukur keberhasilan ujian tersebut?
Karena berdasarkan PMK tadi, yang boleh melakukan penyelenggarakan pendidikan profesi hanya universitas yang diijinkan oleh IAI, jadi, seharusnya, mereka bersinergi dong.
Sebenarnya, sebagai angkatan pertama, saya mempertanyakan sih, bagaimana IAI menilai ujian kami, terlebih lagi, silabus antara kampus dan IAI masih belum fix. Beberapa kali kami menerima email revisi silabus.
Belum lagi ternyata materi soal yang diujikan dan yang diajarkan di kampus itu berbeda tipe nya.

Is there anyone can help to answer this?
How can we succeed if there is no real indicator?
Like, ga ada modul, apa yang dipelajari di kampus berbeda dengan yang diujikan.

Percuma moto yang dipakai di website ppak yang bilang "mempersiapkan mahasiswa menghadapi ujian CA" kalau perbandingan yang lulus dan yang tidak lulus adalah 1:10.
Seharusnya itu menjadi bahan evaluasi juga, apa mahasiswa nya memang terlalu sangat bodoh?

Sebagai angkatan pertama yang diuji coba untuk ujian CA, saya benar-benar have no idea.
Pihak kampus dan IAI seperti tidak ada kerjasama dan sosialisasi yang baik.
Biaya yang berubah-ubah, tolak ukur keberhasilan tidak jelas, periode ujian yang tidak fleksibel, dan tidak ada kejelasan nasib kami apabila kami setelah lulus PPAk namun belum lulus ujian CA, karena angkatan kami lulus Juli ini, sedangkan ujian CA kolektif terakhir juga Juli (padahal masih ada Oktober).

When will this polemic end? How much money we will more spend just to get better education in one of the best PUBLIC university in Indonesia?

For your deep concern.

Comments

  1. Bukanya kalo lulus PPAk g perlu lagi ujian cA? Tinggal register k PPAJP (yg sekarang ganti nama jd PPPK)? Nanti saya konfirmasi k bidang pembinaan akuntan

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kalo yg kebijakan UI dan IAI saya no komen. :p

      Delete
    2. Yg ini sih kita dah dpt jawabannya dr kaprodi ppak ui. But still,not satisfy with the answer. Maklum auditor :p

      Delete
  2. dari hasil nanya staff d bidang pembinaan akuntan, halah... ,
    - Register (gelar Ak) ditetapkan kepala PPAJP (PPPK), CA dikeluarkan Asosiasi. <--- yang sebenernya menurut pendapat pribadi gw ya barangnya itu2 aja... Tp, Ak itu CA + pengalaman, dll = pengakuan dr negara supaya bisa praktek.
    - yang PPAk bisa langsung daftar Ak (kalo CAnya sih ga tau, wkwkwkwk) itu PPAk lulusan sebelum 31 des 2014.
    - Penyelenggaraan PPAk sekarang, seharusnya udah satu paket sama ujian CA. (PT kerjasama dengan IAI), jadi setelah lulus PPAk (harusnya lulus CA juga) bisa ngajuin Register (Ak).
    - utk pengajuan register yang angkatan sekarang, harus ada sertifikat akuntan profesional (a.k.a CA), jadi mau ga mau harus CA.
    - Intinya di CA nya itu. :p

    Kebijakan PPAk ada d kampus + IAI, Kebijakan CA ada d IAI.

    Kalo ada salah2 mohon mangap ya...
    * saya bukan akuntan. xixixixi

    ReplyDelete
    Replies
    1. Nice try.
      U're right.
      Kurang lebih begitu lah.
      Ada sih PMK nya.
      Bakal ada postingan part 2 deh ttg masalah ini.
      Huehehehehe.
      Maaci ya dah bantu coba share ur opinion.
      😉

      Delete
  3. Bantu jawab. Sebenarnya kita harus tanya dahulu apa tujuan CA-IAI ? Jawabnya:

    1. CA-IAI ditujukan untuk menggantikan fungsi program PPAK. Selama ini DUIT hasil PPAK masuk ke kantong universitas ybs. Dengan adanya CA-IAI maka setiap peserta harus MEMBAYAR UJIAN KEPADA IAI.

    2. Karena masalah DUIT, maka PPAK hanya dianggap sebagai training center buat ikut ujian CA-IAI. Rencananya beberapa tahun lagi PPAK akan bubar dengan sendirinya karena untuk mendapatkan gelar Ak cukup lewat ujian CA-IAI.

    3. Setelah PPAK bubar maka program pelatihan dan persiapan CA-IAI bisa dilakukan oleh IAI,

    4. Ini artinya setiap peserta PPAK harus BAYAR KEPADA IAI buat ikut training CA-IAI.

    5. Setelah lulus CA-IAI maka setiap pemegang CA-IAI wajib ikut PPL 40 SKP/tahun.

    6. Kebetulan salah satu pelaksana PPL tsb adalah IAI sendiri. Jadi setiap pemegang IAI-CA wajib BAYAR KEPADA IAI.

    7. Hasil hitungan sederhana PPL 40 SKP sekitar Rp. 6.000.000,- / tahun belum termasuk ongkos transport & waktu kerja yang hilang.

    8. Jumlah pemegang CA-IAI ditaksir sekitar 13.000 orang per 31 Desember 2014, sehingga total REVENUE yang diterima IAI per tahun dari PPL CA-IAI sekitar Rp. 78.000.000.000,- (TUJUH PULUH DELAPAN MILYAR RUPIAH PERTAHUN).

    9. Apabila pemegang CA-IAI menjadi 25.000 orang maka REVENUE IAI menjadi sekitar Rp. 150.000.000.000,- PER TAHUN (SERATUS LIMA PULUH MILYAR PER TAHUN). Ini bisnis PPL yang mengiurkan karena hanya dimonopoli oleh satu asosiasi yang ditunjuk RESMI oleh Menteri Keuangan RI.

    10. Karena MASALAH DUIT maka program CA-IAI wajib diadakan di Indonesia. Program sebelumnya yaitu CPSAK GAGAL TOTAL karena tidak ada PMK-nya, akibatnya TIDAK ADA YANG IKUT UJIAN CPSAK.

    11. Karena MASALAH DUIT maka RUU PELAPORAN KEUANGAN AKAN MEWAJIBKAN SETIAP DIREKTUR KEUANGAN PENANGGUNG JAWAB LAPORAN KEUANGAN WAJIB MENJADI PEMEGANG GELAR IAI-CA.

    MAKA OTOMATIS JUMLAH WAJIB CA BISA MENJADI 400.000 (EMPAT RATUS RIBU ORANG) sesuai dengan jumlah perusahaan yang memiliki NPWP aktif.

    12. KESIMPULANNYA: PENGHASILAN IAI dari PROGRAM BISNIS GELAR CA-IAI dan PPL TAHUNAN SEKITAR Rp.2.400.000.000.000,- PER TAHUN (DUA TRILIUN EMPAT RATUS MILYAR RUPIAH PER TAHUN) !

    Karena MASALAH DUIT maka IAI sesuai Peraturan Menteri Keuangan adalah SATU-SATUNYA yang ditunjuk sebagai asosiasi akuntan profesional di indonesia. IAI melakukan monopoli bisnis gelar profesi akuntan.

    BISNIS GELAR PROFESI MEMANG PALING MENGUNTUNGKAN MELEBIHI BISNIS GELAR AKADEMIK DI UNIVERSITAS MANAPUN.

    IAI AKAN MENJADI ORGANISASI AKUNTANSI PALING KAYA SE-DUNIA !

    11. Harap disebar-luaskan ke seluruh Indonesia. Supaya rakyat Indonesia tahu bahwa IAI SEDANG CARI DUIT !.

    12.HARAP HENTIKAN KOMERSIALISASI PROGRAM PENDIDIKAN AKUNTANSI DAN KOMERSIALISASI PROFESI AKUNTAN DI INDONESIA.

    13. INGAT AKUNTAN INDONESIA BUKAN TUKANG PERAS. KALAU DI AWAL SUDAH DIPERAS DUIT MAKA KEDEPANNYA AKAN JADI AKUNTAN TUKANG PERAS DUIT ORANG.

    It is all about money.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Nice shot Javelin!
      I also think about that.
      But I have no time or enough evidence to share things like you did.
      Helllll yeaaaaah!

      Dari awal dah tau sih...peraturan itu dibuat pasti UUD. Ujung-Ujungnya Duit.
      At first ambil profesi akuntan,ga nyangka bakal se complicated ini.
      To be professional accountant who have integrity emg msti continue learning sih.
      Tapi ga gitu jugaaaa.
      Iya sih,SKP accountant bisa dipenuhi juga kalo dia bekerja di bidangnya...sama ngajar accounting..tp cuma beberapa SKP gitu.
      Sama aja kaya CPA. IAI sama IAPI sama2 aja lah.
      But this is a regulatory body that we're talking about.
      What can we do?
      Hukum di Indonesia kan ribet.
      Ya kalau mau masuk dari dalam..and be a better leader,reformation from the inside.
      Saya yang udah kecemplung ya mau gimana lagiiiii...ahahahahaha.
      Ikutin aja lah...ppak yg ga tau gunanya apa...ikut ca..trs tar ambil cpa...s2...trs jd dosen..praktisi..dll biar namanya ada di psak skalian. Huahaha.

      1 hal yg disesali krn sudah trlanjur nyemplung ke ppak yg sbnrnya ga ada gunanya...
      Sbnrnya iai sama universitas bisa kerjasama lebih baik.
      Kalo dua2nya ga mau maruk.
      Kalo kaya gini kan kasian universitasnya..harus kehilangan salah satu sumber penghasilan...
      Tp kalo ga diinformasikan dg jelas..kasian juga mahasiswa nya..
      Sudah bayar ppak mahal2...mesti bayar ujian ca yg mahal pula.
      Apa mereka ga bisa gitu ya kerja sama..jd dari uang smsteran ppak yg bisa 2digit sndiri..disisihkan utk ujian ca.
      Jd mahasiswanya mrasa guna ikut ppak. Ga cuma sekedar les doang.
      Mana bisa ga lulus juga. Jd udh bayar ppak mahal...trs kalo ga lulus msti ujian ngulang yg msti bayar juga.
      Proud abis deh sama regulator kita.
      Otaknya duit doang.

      This is the era where profession is just a business

      Delete
    2. Aku pikir nggak gitu-gitu amat. setiap pelatihan pasti ada cost yang harus dikeluarkan oleh IAI, selain itu IAI banyak juga menyelenggarakan pelatihan gratis (Free PPL). Sebagai suatu profesi, akuntan tentu memiliki kode etik dan standar kompetensi yang harus dijamin, IAI tentunya sangat bertanggung jawab terhadap hal itu. jadi kalo jumlah akuntan semakin banyak maka problem berikutnay adalah standar kompetensi & pengawasan profesi (penjaminan mutu) karena ini menyangkut aspek keuangan institusi yang tentu saja harus dijamin akuntabilitasnya. lagian apa iya jumlah akuntan segitu banyak? kalo UKM kayaknya kagak begitu perlu juga bagian keuangannya harus punya gelar CA.

      Delete
    3. Neither agree or disagree with your comment.
      But thanks for sharing :)

      Delete
  4. Hi, don't pessimistic. You can make a change too. You may print my comment into 1 page and share it to your friends, colleagues, and hopely you can put it to your school newsboard, so everyone know and can think that they are fooled by IAI through CA title. Maybe, you could write a letter to your Dean and asking about this matter to be communicated to a new candidate of accounting program in your school. Maybe you can write a letter directly to regulator (PPAJP, Dikti, Universities Rector, etc) so they may think twice when IAI offer something that looks good at the beginning but bad at the end. Let's spread this matter to other.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sudah sampai ke grup pengajar di ui kok. Dan sampai ke pak achmadi juga.
      Huahahahaha.
      Ya ampunnn..jadi deg2an

      Delete
  5. Hentikan komersialisasi profesiaonal accountant oleh IAI : https://www.change.org/p/ikatan-akuntan-indonesia-lulusan-ppa-memperoleh-gelar-chartered-accountant-ca-dan-pengakuan-sebagai-akuntan-profesional-secara-otomatis-tanpa-harus-ikut-test-ca?share_id=usmupcIsjx&utm_campaign=share_button_action_box&utm_medium=facebook&utm_source=share_petition

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kereeen...ternyata I'm not alone.
      Hebat ya Bapak Hidayat..
      Walaupun gelarnya juga berderet..terutama juga sudah punya CA tapi masih concern sama kita-kita yg jadi bahan percobaan ini.
      Makasih Pak petisinya :)

      Delete
  6. Hapuskan PPAK di lembaga pendidikan,
    Pusatkan sertifikasi di Asosiasi/Ikatan
    Stop Komersialisasi sertifikasi..emangnya sertifikasi makanan cepat saji

    ReplyDelete
  7. Rencana Saya mau ambil PPaK di tahun depan tapi setelah membaca komen dari teman-teman ini buat saya malah buat saya Galauuuuuu!!!!..... udah mau ambil ujian CA nya mahalll..haduuhh..
    atau sekarang pilihannya fokus aja sama kerjaan..
    thanks for your comment friends..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Udah ga penting ambil ppak. Langsung ambil s2 aja. Org matkul s2 sama kaya matkul ppak. Ppak tuh dah kaya les aja. Klo mw langsung ambil ujian ca. Tp lulusnya aja juga susah. Ahahahaha. Udah..berkarir aja jadi auditor..undang2nya jelas..lembaganya jelas..gelarnya jelas..jalur karirnya juga jelas.
      Ahahaahahahaha

      Delete
    2. padahal udah semangat banget dftr ppak periode ini..kayaknya harus mikir lagi yaa ambil ppak :(

      Delete
    3. Karena kasian...lulusan ppak ga akan diwisuda sampe lulus CA nya. Kalo di trisakti masi mending..bisa wisuda tapi gelarnya Akt dari kampus (bukan Ak).
      Nah kalo di UI..bener2 ga diwisuda dan bahkan cuma punya waktu maksimal 1 taun utk lulus ca..kalo ga..ya dicabut status kemahasiswaannya dari UI aka kaya smacam di DO. Jadi hasil kuliah kita 1 taun kaya ga dianggep gitu.
      Bgitu..
      Jadi mending ambil s2.
      Kalo di ui..matkul ppak ada di s2 nya juga.
      Gituu

      Delete
  8. Baru lulus s1. Minat bgt buat ambil profesi ak. Eh ternyata gini ya.__. Mundur deh daripada nyesel:|thankyouu bgt buat yg pnya blog☺️☺️☺️

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sama2.
      Kalo mau ambil dual degree aja.
      Tapi ga penting juga sih.
      Mending ambil s2 trs ambil ca tp lngsung trs aja atau beli modulnya.
      Krn ppak dah kaya les aja.
      Ahahahaha

      Delete
  9. Lulus ppak cm dpt surat keterangan lulus..tp ca tetap ujian 3jt.kl ngulang 250/makul.kl blm member iai byr 500rb untuk keanggotaan. Q jg sama dgn km..angkatan pertama peraturan baru.modul baru tersedia mei kmr..tapi blm lengkap..krg pelaporan korporat smpe saat ini blm terbit..cpa pun aturan uda brubah..ada cacc ada cpacc ada cpa..ditotal biaya jg sama mahalnya..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Tapi my personal opinion sih..masih kerenan gelar yg diterapkan iapi. Krn ga ada opsi lain kalo mau jadi partner di kap..harus punya cpa. Dan utk dpt itu skrg berjenjang. Krn utk jd partner kan risikonya gede banget,jd emang harus orang2 yg qualify bgt.
      Tapi kalo CA ini...belum jelas bgt penerapannya di Indo. Belum liat contoh konkret sih lulusan CA kerennya di sblh mana.
      Ga kaya CA di luar negeri.
      Huehehehehe

      Delete
  10. http://the-lecturer.com/perang-dingin-organisasi-profesi-akuntan-indonesia/

    ReplyDelete
  11. nasib kita sama sis, kalo boleh tau presentase kelulusan di UI waktu tes CA berapa ya sis? Undip jg mau ngadain perdana ujian CA. dan ternyata baru tau kalo PPAk gk bisa kolektif untuk setiap periode ujian. jadi makin bingung. oya sista kalo boleh tau udah lulus berapa mata uji kah?

    ReplyDelete
  12. Katanya sih kataaanyaaa...trmasuk tinggi dibanding yg lain. Tau deh bener atau ga. Datanya ga dipublish sih. Cuma kataaaanya.
    Ujian ppak kolektif bisa diadain sama kampus..asal kampusnya mau ngurusin aja. Kaya di UI ujiannya kolektif.
    Aku baru ikut 3 lulusnya 2. Ga lulus AML. Emang bukan matkul favorit sih. Jadi ya bodo amat.
    Ahahahahaa.
    Good luck sist CA CA annya ;)

    ReplyDelete
  13. thx sis, km gk lanjutin lg ujiannya lg sis? sis ada akun twitterkah?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Twitterku sagita_f . Udah aga jarang updet sis. Hehe. Nanti aku lanjut ujian lagi bulan januari atau juli. Soalnya utk oktober dah pasti ga bisa. Jadwal dikantor dah penuh

      Delete
  14. saya juga baru lulus S1, rencananya tanggal 17-18 oktober ini akan mengikuti ujian masuk PPAK di Unair . yang ingin saya tanyakan bagaimana ujian akhir untuk program profesi apakah sama dengan skripsi di program S1 ?apakah peraturan mengenai gelar Ak-CA di UI sama halnya dikampus lain contohnya di Unair ? dan apa saja yang perlu dipelajari untuk ujian masuk Ppak dan bagaimana perkuliahannya apakah sama dengan program S1 ?
    terimakasih dan mohon tanggapannya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kalo di unair aku ga tau.
      Tapi kalo di ui..matkul ppak ada di s2. Jd mnding ambil s2 skalian deh.
      Ngapain kuliah ppak. Blm tntu lulus ujian CA juga.
      Kalo di ui ujian masuk ppak sama kaya ujian masuk simak. TPA dan bahasa inggris. Ga tau kalo di unair gimana.
      Perkuliahannya..kaya les aja..beda nya les nya mahal banget..29.5jt. 26jt kuliah plus 3.5jt ujian CA. Blm kalo ngulang..ahahahaha. ga banget deh.
      Ppak ui ujian akhrnya uas aja. Ga ada skripsi. Tapi ga bisa dpt ijazah kalo ga lulus CA.
      Not recommended lah kuliah ppak

      Delete
  15. kak sagita saya mau tanya, udh ujian CA matkul apa aja ya? bisa share soalnya apa aja? saya mahasiswa ppak Unsoed, salam kenal

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aku ga nyimpen soalnya apa aja.
      Ada sih di email kelas.
      Tapi ga ngaruh juga.
      Soalnya beda2.
      Satu kali ujian soalnya ada 4 set..a b c d..
      Dan tiap periode soalnya beda.
      Ahahaha.
      Aku waktu itu ujian matkul Manajemen Perpajakan, akuntansi manajemen lanjutan, sama etika profesi kalo ga salah...trs cuma lulus 2. Aml nya ga lulus. Syusaaaaah

      Delete
  16. Mbak sagita, bisa share soal2 nya nggak? mau ujian nih ceritanya, buat jadi bahan refrensi aja. mengingat minimnya informasi tentang ujian CA dan susahnya lulus dari ujian CA. Mohon bantuanya.... Terima Kasih

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aku pengennya juga share. Masalahnya aku ga punya. Soalnya soal kan ga dibawa pulang. Dan aku terlalu malas utk nyatet soal ujian yg pernah aku hadapi. Nanti kalau ada aku share deh.
      Hehe

      Delete
  17. Hi Kak Sagita..

    Setelah dibaca diatas, berarti apa yang diajarkan di PPAk sama persis dengan Maksi yah?
    Berarti kalo mau persiapan CA, anak-anak MAKSI juga dha ready dunk yah?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Utk sama persisnya aku blm prnh bandingin silabusnya scara detail. Dan silabus itu bisa berubah tiap taun ajar. Cuma kalo dari aku nanya2 temen2 maksi ku...ya banyak mata kuliah ppak yang dipelajarin di maksi.
      Should be ya..anak2 maksi ready for CA.
      Karena kalo ga...apa gunanyaaaa mereka s2.
      Ahahahahhaa.

      Delete
  18. Hi Kak Sagita,

    Setelah saya baca, kesimpulannya, mendingan langsung ambil Maksi aja yah, karena apa yang diajarkan di PPAk juga diajarkan di Maksi, jadi bisa sambil persiapan ujian CA yah?

    Soalnya saya juga lagi bingung mau ambil PPAk atau MAKSI.
    Mohon inputnya kak :D

    Thanks

    ReplyDelete
    Replies
    1. Maksi aja udaah. Ga usah ppak. Kalo mau ujian CA bisa belajar sndiri juga.
      Kalo dulu kan ppak biar dapet akuntan beregister negara.
      Sekarang akuntan beregister negara syaratnya harus CA. Dan utk dapet CA ga mesti PPAk.
      Daripada ambil PPAk..kalo ga lulus CA ga dapet ijazah loh.
      Mendinh Maksi..setidaknya ada outputnya..gelar n ijazah.
      Hehehe.
      My personal opinion yaaaa.
      Good luck!

      Delete
  19. Hi Kak Sagita,

    Apakah benar materi PPAk diajarkan juga di Maksi?
    Dengan ikut MAKSI berarti sudah siap untuk PPAk yah?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Setauku sih gitu ya. Kalo kata temen ku yang di Maksi UI. Karena logikanya ppak kan cuma 1 taun..cuma dikit matkulnya...sedangkan maksi 2 taun..materinya lebih banyak..seharusnya include matkul PPAk..utk detailnya mesti liat silabusnya sih. Aku blm sempet liat lebih jauh lagi

      Delete
  20. kak sagita, terima kasih atas infonya, aku mau tanya kak, lebih baik ambil s2 maksi atau maksi yang dual program (maksi-ppak). untuk biaya dual program (maksi-ppak) di UI itu berapa ya kak? salam kenal

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hmmm...maksi aja kali ya. Aku ga liat ada benefit dari PPAk sama sekali semenjak ada peraturan baru. Terus ambil ujian CA deh. Di maksi ui stauku matkulnya ada yg terkait ujian CA juga. Mahal di UI. Per semester utk maksi...20jt an..total 2 taun...4 semester..yaaa 80jt plus plus. Cek aja www.penerimaan.ui.ac.id or www.ui.ac.id utk lebih jelasnya. Kalau ga salah segituan yaaa. Semangat! Salam kenal juga ;)

      Delete
  21. Thanks sagita udah buka terang benderang kegalauannya, jadinya yang lagi galau ambil PPAk ga jadi 'tersesat' deh...hehehe...coba buka https://staff.blog.ui.ac.id/martani/dwi-martani/ banyak materi2 buat ujian CA.. selebihnya mungkin belajar dari silabus yg dari IAI ya.. tapi ya itu banyaak bangeet.. fyuuhh..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bu Dwi emang the best deh materinya. Happy studying! ^_^
      Semangat!

      Delete
  22. Kesimpulan nya SIA SIA kah kita bergabung di PPAk?? :D, setelah polemik ini jujur di UNAND (Padang) beberapa teman saya mundur teratur ... hahaha bagaimna dg yang lain ??:)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Saya pribadi sih pasrah aja ya. Karena dah terlanjur ngeluarin duit. Terus yang didapet ga sepadan dengan effort tenaga dan uang yang dikeluarkan. Itung2 amal kali ya. Secara...cuma punya staun lagi utk lulus. Kalo ga dipecat jadi anak UI. Ppak ga dapet ijazah n transkrip...CA suse bener males ujiannya..ada 7 mata uji...hiih..mending berkarir jadi auditor. Jelas. Dibanding jadi akuntan. Belum ada value added signifikan dengan punya CA atau nggak.

      Delete
  23. Oh y mb sagita kan dah ikut ujian bbrap matkul ny, apakah yg di uji kan ada bahan ny di modul dari IAI tsb? Atau kita harus cari bhan dr buku lain??
    Trus soal2 ujian ny full English kah?
    Jenis ny Multiple Choice, essay, atau seperti ap mba?? Ditunggu jawabn ny :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ujiannya 30 pilihan ganda..3 essay..1 studi kasus.
      Soalnya campur campur inggris indonesia..
      Waktu aku ujian modul iai blm terbit.
      But kata temen yang punya modul di ujian ca periode berikutnya..katanya ga banyak bantu juga ko.
      Blajar dari buku lain pun jg ga menjamin bakal sama.
      So...blajar sbanyak2nya dan bedoaaja.
      Ujian CA ujian paling absurd deh menurutku.
      Good luck n smngat yaaa

      Delete
  24. Met pagi mbak sagita, saya ini baru sebulan masuk ppak di universitas brawijaya malang, tetapi kenapa sistem perkuliahan ppaknya seperti gabungan s1 dan s2, sedangkan mbak sagita bilang tadi, sistemnya universitas indonesia seperti les, bisa dijelaskan lebih lanjut bagaimana les itu?
    Saya sih pengennya sistem perkuliahan ppak itu harusnya membahas kiat" buat menghadapi tes CA seperti itu sih, bukan presentasi mahasiswa yang menjelaskan, dosen hanya melengkapi kekurangan presentasi...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kaya les itu kan pendapat pribadi saya.
      Pendapat pribadi tiap orang kan beda2.
      Ya gitu deh,sulit diungkapkan,karena ini kan personal experience ya.
      Kalo mau ngomongin ideal sih pasti keinginan tiap orang beda2.
      Kalo saya pribadi sih pengen lulus ppak langsung dapet ca dan ak ga perlu pake ujian lagi.
      Tapi ternyata ga bisa...ya syudaaah.
      Mau gimana laagiii

      Delete
  25. Mba jadi nih mba kan udah ikut ujian 3 mata kuliah, itu tipe soal nya multiple choice, essay, dan seperti apa? oh ya soal nya full english kah ???
    bisa ya di share tema umum untuk ujian berikutnya mba...hehehe
    maksih bnyak loh mba, smg dimudahkan sekolah nya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kayaknya dirimu yang komen pake unkown diatas yah? Sudah kujawab yaa komennya. You too..good luck jugaaa :)

      Delete
  26. thanks for this information ya kak gita..
    padahal target tahun depan lulus dari UNILA dan langsung mau ambil PPAK UI..but after read this,,I will change my plan to take PPAK..
    by the way,,keep spirit for you ya kak..
    just pray and try..

    ReplyDelete
    Replies
    1. ambil s2 aja langsung mendingan. terus ca nya ngambilnya nyicil, sesuai yg udh dipelajarin aja. toh mata kuliah ppak dipelajari di s2.
      okaaaay! you tooo ;)

      Delete
  27. Dear Writer,
    Thank you for sharing, Saya mantan mahasiswa s1 dan s2 ui btw. Iya sih kalau kita mau liat komersialisasi, kayaknya bukan cuma UI tapi di universitas mana mana pasti ada, jadi ya tinggal kita mau bagaimana menghadapi aja.
    Beda universitas pasti permasalahannya ada aja. Saya juga ikut pelatihan yang di ppa-ui dan menurut saya baik pengajar maupun staf sangat membantu, asalkan kita yang nanya juga lebih aktif aja. Kalau kitanya juga pasif dan hanya ingin diinfo sepertinya kurang baik juga ya. Kalau saya sih lebih prihatin aja, kenapa di Indonesia harus seruwet ini ya mau jadi akuntan, sementara dinegara negara lain bisa dapet akuntan dengan proses yang lebih simple dan tidak berubah ubah sesuai universitas atau pihak kepentingan mana. Sekarang kap aja hire akuntan2 asing dengan mudahnya, sementara kita yang karyawan lokal mau ambil serifikasi aja ribet sana sini yang akhirnya saking ruwetnya alhasil males dan lupa. Semoga rekan rekan semangat ya. Jangan kalah sama akuntan negara lain yang kerja di indonesia (yang digaji lebih gede juga sih) disini... Hhehehe.. Semangat!

    ReplyDelete
  28. I can't be more agree with you.
    Indonesia apa2 dijadiin ranah politik sih.
    Sampe ke institusi pendidikannya.
    Makanya pengen lanjut kuliah di luar aja lah.
    Biar bisa compare dan membawa perbaikan untuk sistem belajar mengajar di Indonesia.
    Hihi.
    Smangaaaat!!!!! >,<

    ReplyDelete
  29. salam kenal mbak,
    fyuhhh, ternyata sulit ya dapat gelar CA .. saya pikir tinggal ujian, habis itu dapat deh itu gelar.. hahahhaha..

    eh mbak , saya mau nanya nii.. kebetulan saya ada tugas dari kuliah.. agak kurang ngerti si tentang PSAK 20 .. Mbak bisa tolong kasi saran gkk ?? hehehhehee..

    ReplyDelete
    Replies
    1. salam kenal juga.
      mudah sih.
      tinggal ujian.
      tapi masalahnya, lulus atau ngga? ahahahaha.

      hmmm..psak 20.. biaya riset dan pengembangan kan intinya pengakuannya, kapan masuk jadi beban, kapan boleh jadi aktiva.
      ada syarat2nya tuh.
      coba dibaca dulu psaknya.
      hihi.
      bingung mau kasih saran apa

      Delete
  30. #atau nya padahal udah JELAS gitu ya heee...
    saya lulus S1 akuntansi dari gajahmada 2008 jg dikasih buntut SE doang (tanpa Akt) kalau mau predikat akuntan harus ikut PPAK dulu,
    sempet nggrundel juga, duuh sarjana akuntansi mau jadi akuntan aja kok belebet, padahal kuliah dan pekerjaannya dilapangan juga tidak mudah. tapi itulah indonesia...
    btw ada tidak teman2 yang sudah pernah ikut ujian CA secara independen tanpa melalui PPAK di Universitas dan Lulus :)?
    terimakasih

    salam :dwiya

    ReplyDelete
    Replies
    1. ada kok yg independen dah sudah lulus.
      di publish di majalah iai april.
      bahkan dari ui yang angkatan aku yang udah lulus baru 5 dari 18 orang. terus yang dipajang di majalah baru 2, krn yg lain blm dapet sertifikatnya.

      Delete
  31. hai salam kenal..saya mahasiswa ppak yang mengalami nasib sama. tahun 2016 mau ikut ujian CA. udah lulus matkul apa aja kak? kalau ada contoh soal ujian CA tahun 2015 boleh share email ga kak? udah punya modulnya but still dont know what to do, ga bantu juga modulnya hehe thanks before ya ^^

    ReplyDelete
    Replies
    1. anak ppak mana?
      salam kenal juga.
      contoh soal ga ada sih.
      abis abis ujian dilupain aja gitu (males nginget).
      emang abstrak abis soalnya.
      modulnya ga bantu bantu amat soalnya.
      alamat emailnya apa? aku ada kaya rangkuman gitu, tau deh bakal bantu atau ngga.
      hihi

      Delete
    2. mbak sagita, mau donk rangkumannya.. hhehe
      minta tolong kirim ke email saya ya sabranandasatria@yahoo.com
      terimakasih untuk informasi yang diuraikan diatas..

      Delete
    3. hi mba sagita, aku mau juga ya rangkumannya kalau masih ada. amagh2379@gmail.com. terima kasih :) seneng banget nih nemu blog nya mba sagita, karena lagi galau mau ikut PPAk, MAKSI-PPAk, atau MAKSI aja tapi dari baca postan dan reply diatas kayanya mending MAKSI aja yaa mba..

      Delete
    4. Done sent yaaa. Hope it helps

      Delete
  32. salam kenal mbak saya mahasiswa PPAk dari Riau,
    sudah 3 bulan saya jalani PPAk, dan berfikir kampus saya saja yang memiliki problema seperti ini, ternyata seluruh PPAk di Indonesia memiliki problem yg sama.
    boleh saya minta rangkuman yang mbak sagita maksud?
    kirim ke e-mail sabranandasatria@yahoo.com
    terimakasih.

    ReplyDelete
    Replies
    1. sayang sekali ya sudah terlanjur ambil ppak. nanti langsung lanjut s2 aja biar ga rugi2 amat. btw sudah kukirim ke emailmu ya. semoga membantu :)

      Delete
  33. Salam kenal semua... Tadinya saya mau ambil PPAK buat menambah kompetensi saya dibidang akuntansi, setelah baca ini saya jadi mikir2 lagi buat ambil PPAK. Pengennya sih langsung CA, hehehehe... tapi CA katanya harus ada pengalaman 3 tahun dulu ya

    ReplyDelete
    Replies
    1. ga usah ambil ppak. langsung ambil s2 aja. terus belajar sendiri deh kalo mau ca. iya, ada minimal pengalaman nya dulu baru boleh keluar sertifikat nya. hehe

      Delete
  34. Salam kenal, mbak sagita. Saya mahasiswa s1 tingkat akhir. Sebenarnya sih saya pengen ambil ppak karena lebih ingin ke profesinya tapi setelah liat "curhatan cantique" mbak beserta komen para rekan senasib sepertinya saya jadi tambah galau. Hehehe. Oh iya, mbak sendiri sampai kini sudah lulus kah ujian ppak dan ujian CA nya??? Kira2 seperti apa? Boleh minta materi juga seperti rekan-rekan lainnya tidak mbak?? Hehe maaf banyak nanya karena penasaran. Email saya nissanteana96@gmail.com

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ujian CA ku baru lulus 2.
      Kemarin langsung ngejar ambil 5.
      Gugur 1 gitu aja karena telat, jadi mesti ngulang.
      So, I still wait for upcoming news 4 mata uji yang aku ikutin, lulus atau ngga.
      Sama mesti ngulang 1 deh.
      Huehehe.

      Sudah kukirim ke email ya.

      Btw itu namanya Teana Nissan, sales teana nisaan apa?
      *Just asking ;)

      Delete
  35. Dear Mba Sagita

    Kenalkan,saya mahasiswa PPAk Tr*sa**i 2016. Saya sendiri juga sebenarnya bingung tujuan ikut PPAk untuk apa. Lebih nganggap PPAk itu buang buang duit (bukannya saya sombong ya. Haha)

    Toh materi yang diajarkan juga sumber buku nya itu itu saja. Mungkin hanya pelaporan korporat dan etika profesi yang terdengar asing bagi saya.

    Ngomong2, mba bisa share materi PPAk nya yang dipunya? email saya putotyra90@gmail.com

    Thanks banyak ya.

    ReplyDelete
  36. ambil gelar konsultan pajak aja. saya rasa lebih banyak penghasilannya, ketimbang CA. cba deh sambil kerja di konsultan pajak. ntr klo lulus bka kntr sndiri... kalo kalo bsa join ahahaha

    ReplyDelete
    Replies
    1. Konsultan pajak harus punya BKP kan? seru tuh. saya berpikiran pengen ambil. tapi nanti ah. kelarin cpa and ca dlu. Di konsultan pajak mana?

      Delete
  37. Bersyukur yg sdh ada kesempatan ikut ppak dan CA. Dahulu utk berkesempatan mendapatkan gelar Ak. Ruwetnya bukan main krn sy lulusan Universitas Swasta (Status disamakan / skrg akreditasi A) blm lg Ujian Negara. Butuh waktu paling cepet 5 tahun lulus S1 tanpaS1 Akuntansi tanpa gelar Ak. Sypun ikutan PPak dan dipercaya utk bergelar Ak oleh Kemkeu. Skrg ada CA ikutan lg test n lulus serta dipercaya bergelar CA. Oya kuliah S2 Akuntansi jg sy jalani dan lulus jg. Menurut sy lebih baik ikuti sj semuanya demi kapabilitas dan profesionalitas masing2.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Betul sekali. Jalanin aja dengan sabar emang kunci utamanya. Kalau bisa dijalani dengan tekun, Insya Allah lulus dan mendapatkan output sesuai yg diharapkan. Hehe. Makasih pak wejangannya. Maaf baru respon :)

      Delete
  38. saya baru lulus 3 ujian CA. Tujuan saya setelah CA ini adalah BKP dan terus CPA. Dan setelah CPA saya rasa saya akan terjun ke dunia lain mungkin di bidang teknologi yang tidak berhubungan langsung dengan accounting. Tetapi as founder dan CEO dari next company, saya yakin pengalaman saya sebagai akuntan pasti berguna. Separah-parahnya paling jadi akuntan seumur hidup.
    Saat ini saya buka usaha sendiri di kota kecil... Dulu bekas auditor di big 4.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wow keren sekali. Sukses terus ya Pak. Emang sih. Separah2nya ya jadi akuntan seumur hidup. Tapi mudah2an sebelum itu terjadi, saya bisa kaya bapak jadi CEO or founder. Hueheheehehe.

      Delete
  39. saya ikut prihatin mba sagita. dulu juga saya ikut ppak untuk memenuhi peryaratan ujian CPA, tetapi ketika lulus PPAK persyaratan gelak AK untuk mengikuti ujian CPA di tiadakan. memang sih agak kecewa tetapi sisi positifnya saya jadi banyak belajar di PPAK sehingga saya lulus ujian CPA. menurut saya jangan kecewa tetap semangat ambil gelar CA atau CPA

    ReplyDelete
    Replies
    1. Alhamdulillah semangat terusss. Hihi. Udah lulus CA dan CPA sekarang 🙇🏻‍♀️

      Delete
  40. Wah i was so lucky find this blog... tadinya mau ambil PPAK juga, biar lebih profesional dengan bidang yg ditekuni, eh ternyata polemiknya bejibun, biayanya mahal. Semangat mba gita, semoga lulus Ujian CA selanjutnya :) . Aniway mba, kalau berkenan saya juga pengen dong materi ppaknya dishare ke email saya : dianrosmala11@gmail.com. Terima kasih sekali lagi mba, tulisannya benar-benar sangat membantu saya untuk meriview Program Profesi Ak.

    ReplyDelete
  41. Terima kasih mbak sagita utk sharing review ttg PPAK dan CA, saya lg rcn mw ambil PPAK.. jd bahan pertimbangan lagi stlh membaca blog ini.
    Btw boleh minta materi PPAK nya, mbak. Bila boleh mohon dikirim ke dermawanwijaya@gmail.com

    Thx

    ReplyDelete
  42. Salam kenal nama saya Antony, mohon dishare juga mbak Sagita rangkuman yang dimaksud ke alamat email saya di antony_mangunsong@yahoo.co.id. Agus 2016 ini saya berencana mengikuti ujian CA. Semoga karir mbak Sagita terus gemilang.

    Terimakasih.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hai Antony, maaf banget baru respon. Gimana? Sudah luluskah CA nya sekarang? Terimakasih yaa doanya. Semoga dirimu juga terus gemilang ☺️

      Delete
  43. Salam kenal mba Sagita. Bersyukur banget bisa baca blog mba karna saya bingung mau ambil, MAKSI aja atau MAKSI-PPAk. Btw, boleh saya minta materi PPAk nya mba?jika boleh,mohon kirim ke email nadillahicha@gmail.com , Terima Kasih mba

    ReplyDelete
  44. Dear bu sagita, salam dari asso KAP yg kebingungan tp pengen upgrade diri :'). It's like being enlightened to read all your thoughts 🙏
    Kepikiran untuk ambil jalan yg sama dengan bu sagita ( ppak - cpa/ca/etc..) berhubung dana terbatas dan tidak berminat untuk ambil Maksi .. or maybe bu sagita punya advise lain? would happy to hear some hehe. Btw untuk material Ppaknya boleh di-share tidak ya bu? Jika berkenan mohon dikirimkan ke email saya : fernando.gunsong@gmail.com, terima kasih bu, sehat-sehat ya 🙏

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hai..hai..maaf telat balasnya. Ga usah panggil bu. Tua bener kayaknya. Haha. Hmmm..saranku...ambil yang kamu pikir bakal menunjang untuk karirmu kedepannya yang sesuai passion kamu. Let's say kamu di KAP cuma 1 taun..dan mau minatnya di korporat..then ambil CA.
      Tapi kalau kamu mau karir di KAP, ambil CPA.
      Dan kalau kamu masih muda, cari beasiswa, kuliah S2 di luar negeri.
      Dana bukan masalah.
      Trust me, I pay all my certifications with my salary yg pada saat itu masi jadi cungpret.
      It all paid off kok eventually.
      Tinggal skala prioritas aja.
      Oke nanti ku share.
      Sehat2 juga untuk dirimu.
      Semangat!

      Delete
  45. Salam kenal mba Sagita, saya sudah terlanjur mengambil program PPAk-MAKSI, eehh baru ketemu sama blognya mba Sagita.. Kalau berkenan saya ingin meminta rangkuman yg mba Sagita maksudkan ke salsabilanrs1998@gmail.com, Terimakasih mbaa:)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Salam kenal. Iya gapapa, toh yang penting dual program, ga PPAk doang. hehe.
      Btw udah ga bisa di share lagi ternyata. Gara2 aku bagi credentials account nya, jadinya google nya ngomel. Huhu. Aku mesti cari lagi di hardisk, mudah-mudahan ketemu. In the meantime, coba tanya sama senior yang masi disana. Semangat!

      Delete
  46. Hi mbak Sagita salam kenal aku mike, sy nyimak dari awal semua pertanyaan teman".. Banyak info yg sy dapat dr jawaban mbak Sagita dan sharing teman" disini.. sbg fresh graduate S1 tp prnh berkerja jd staff acc cungpret slama +3 thn dan akhirnya skrg sy baru punya gelar SE ☺ *telat sih tp better than never kan ya..
    Saat ini sy mau ngejar semua sertifikasi CA CPA BKP Maksi (dulu cm kaya org kere liat barang dipajang di etalase mall krn klo baca persyaratan nyesek krn smua sertifikasi minimal hrs S1 mkspn pny pengalaman katanya gal bisa 😭😆).. Nah kesimpulan yg sy ambil dr semua mnding ambil Maksi, CPA, BKP kan yaa krn lbh jelas drpd PPAK.. Nah rencana aku mau ikut PPAK dualprogram AK-CPA disalah satu PTS di jkt nih mbak krn mau ngincer CPA nya yg katanya jalur cepat dpt CPA waiver 8 ujian dr 10 tp gatau jg apa hrs lulus CA baru dpt CPA nya atau gmn bingung.. Itu worth it gak ya mbak Sagita? Apa ujian CPA lsg aja di IAPI? Apa Maksi lsg aja ya? Bingung .. Dan mbak Sagita aku mau dong di share materi" ttg PPAK CA DLL kaya temen" yg lain Mohon bantuannya ya mbak 🙏(partpartbon1@gmail.com) .. Terima kasih krn melalui blog mbak ini Ilmu mbak Sagita sdh ber impact, sangat membantu sy .. Semoga mbak Sagita makin sukses dlm kariernya dan sehat selalu..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Halo, thank you atas waktunya nyimak blog aku dan kasih komen panjang x lebar yang menyenangkan.
      Well, never too late for anything, congratulation for your graduation! Finally! Semoga berguna dan semakin cuan ya. Hehe.
      Yes, better maksi daripada ppak, unless mau ambil dual degree.
      CA & CPA itu dikeluarkan 2 institusi yang berbeda, dan ga ada kaitannya harus lulus CA dulu baru bisa ambil CPA, karena memang beda.
      Mau ambil CPA/CA ... tergantung kamu mau berkarir dimana.
      Sejauh ini, punya sertifikasi CPA lebih dipandang dibanding CA.
      Kalau ada waktu dan uangnya buat kejar dua2 nya...lebih baik diambil.
      Untuk materi CA, unfortunately, gara2 aku kebanyakan share disini, jd mesti request code gtu ke yg punya email accountnya (which is temen PPAk aku tapi lupa siapa yg buat).
      Btw, kalau kamu mau ambil MAKSI dan berminat ambil CA, pasti materinya lebih update dan banyak perkembangnnya. It almost 5 years ago dari aku dapet materi CA jd udah kelamaan deh. Hehe.
      Good luck ya karir nya.
      Semoga sukses juga.
      Sehat sehat selalu juga.
      Much appreciated your comment ☺

      Delete
  47. udah tahun 2022 nih, ada update soal PPAK dan CA gimana? masihkan perlu ikutan PPAK di kampus2 atau jangan cuman PPAk nya aja, sekalian aja MAKSI atau cukup ikutan CA aja di IAI ?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Halo Mas, terimakasih komennya.
      Hmmm...aku belum update lagi sih.
      Cuma kalo menurut aku, ikut MAKSI aja .. ga usah PPAK..atau kalau dana terbatas..ikut persiapan CA di IAI aja.
      Tapi kalau aku pribadi lebih memilih CPA.
      Karena CA belum terlalu bercuan di Indonesia.
      CMIIW

      Delete
  48. Selamat malam Ka Sagita ... Kalo huruf awal nama Kaka diganti N jadinya Nagita yaa, mirip istrinya Raffi Ahmad yg lagi pengin IPO lewat RANS Entertainment ... aku mau ngucapin makasih yaa untuk sharing insightnya, aku berharap saat ini Ka Sagita lagi dalam keadaan sehat & semangat jalani aktivitas yaa ... Kalo Kaka berkenan, aku mau minta tolong dikirimkan via email rangkuman materi yang tadi dijelaskan, aku lagi butuh banget referensi belajar akuntansi buat lanjut ke PPAk tahun ini ... Emailku di wajipangestu@gmail.com ... Terimakasih dan Sukses terus Ka

    ReplyDelete
    Replies
    1. Haloo..malaaam. Terimakasih banyak atas waktunya untuk baca dan komen di blog aku.
      Aya aya wae. Amin aja deh. Semoga cuan nya banyak kaya Nagita 😆
      Alhamdulillah..terimakasih atas ucapannya. The same pray goes to you. Semoga kamu sehat selalu, semangat dan sukses terus..
      Btw kenapa ga langsung ambil MAKSI atau les ujian CA aja. Hehehe.
      Btw, aku udah ga punya akses lagi nih ke akunnya. Huhu.
      Nanti kucoba cari cara ya gimana supaya bisa share lagi.
      Tapi lagipula materiku udah jadul.
      Aku belajar 2014..lulis 2015..it has been almost 7 years ago!
      But nanti kucoba cari tau lagi deh.
      Hehe.
      Have a nice day!

      Delete
  49. Hi,,,ka, Salam kenal, dari artikel ini di buat sudah 7 tahun kira2, apakah tetap lebih baik saya ambil kuliah Maksi atau PPAK, dan mohon jika akun nya masih bisa di akses saya boleh di share materi PPAk nya ka bisa email ke rifanjm2022@gmail.com
    Terimakasih dan semoga sukses dalam segala bidang

    ReplyDelete
    Replies
    1. Halo, salam kenal.
      Kebetulan untuk materinya, sepertinya akunnya sudah tidak bisa diakses lagi. Mohon maaf. Karena sudah 7 tahun, mungkin sudah banyak perubahan soal, jadi sebaiknya cari yang lebih relevan. Sebenarnya kalau boleh saran, cari beasiswa ke luar negeri saja. Take much effort dalam persiapan, but it's all worthed. We'll never know if we never try. Aku nyoba usaha nyari beasiswa selama 5 tahun, akhirnya berhasil. Tapi kalau sepertinya saran itu agak tidak memungkinkan, kalau aku menyarankan ambil Maksi saja atau Maksi + PPAk, jangan PPAk saja, terus sambil jalan, ujian CA. Walaupun sekarang aku shifting mind, mending belajar buat ujian CFA. Lebih mahal, lebih susah, tapi lebih punya daya jual tinggi internationally. Semoga membantu dan sukses terus juga.

      Delete
  50. Dear Ka Sagita, Terimakasih atas pencerahan, bertepatan hari ini saya sudah isi form pendaftaran PPAK di Perbanas, ketika saya mau melakukan pembayaran ketemu lah Blog ini, Alhamdulillah mencerahkan, jd saya putuskan untuk ambil MAKSI
    dan ikut ujian CA, jika berkenan saya minta di share materi PPAK, bisa di email ke rifanjm2022@gmail.com, Terimakasih, semoga sukses selalu

    ReplyDelete
    Replies
    1. Halo, semoga lancar ya studinya dan semangat terus. Sepertinya keputusan yang tepat. Kebetulan aku udah ga bisa akses emailnya lagi. Mohon maaf tidak bisa bantu. Mungkin bisa ditanya ke senior2 nya nanti di Perbanas kalau ketemu, siapa tau mereka masih punya materinya. Sukses selalu juga.

      Delete
  51. halo mba, senang baca tulisannya :) Btw, saran mba untuk ambil S2, maksudnya S2 akuntansi?
    terima kasih sebelumnya mba

    ReplyDelete
    Replies
    1. Halo, senang kalau tulisannya berfaedah. Hehehe. Kalau dalam konteks disini, S2 Akuntansi, karena aku S1 nya Ekonomi tapi spesialisasi akuntansi. Tapi sebenarnya ambil kuliah S2 jurusan apapun, baik kok. Asal senang menjalani nya. Semangat teruuus.

      Delete
  52. Halo Mba Sagita, wah senang bisa baca "keluh kesah" terkait PPAk ini. Kebetulan saya mau ambil program PPAk di Perbanas karena dekat rumah, tapi tiba2 terhentak karena nemu tulisan ini. Posisi sekarang masih berkarir di Corporate dan baru selesai MBA program di UGM 2023 lalu. Any suggestion or Advice terkait Program PPAk ini mba? ato better langsung saja daftar keanggotaan IAI/IAPI untuk ikut ujian CA/CPA ya? Thanks Mba.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Halo, salam kenal. Kalau menurut saya, karena Mas Kemas sudah ambil MBA dan berkarir di korporat, kenapa tidak ambil CFA aja? (Certified Financial Analyst), karena lebih berfaedah dan lebih bergengsi dibanding CPA & CA kalau memang future career plannya corporate. Memang CFA jauh lebih mahal dan lebih susah, tapi lebih bergengsi. Kecuali mau berencana buka KAP atau KJA (Kantor Jasa Akuntan), maka lebih baik punya CPA atau CA. Aku aja pengen punya CFA. Hehehe. Sukses terus mas. Terimakasih sudah berkunjung ke blog aku

      Delete
  53. Halo Mba Sagita, tulisan yang sangat mencerahkan saya yang ingin mengambil program PPAk. Kebetulan sekarang msh berkarir di Corporate dan baru saja menyelesaikan MBA program di UGM.Any Advice mba, apakah memang masih worth mengambil program PPAk ini di tahun 2024 ya mba? atau better langsung saja daftar ujian CA/CPA?

    ReplyDelete

Post a Comment